Minggu, 24 Juli 2011

Puisi

Muhammad Rois Rinaldi

20 april 2006



Aku mendengar suaramu dihembusan bayu

Seketika langit biru kelu terhenyak menyksikan duniaku yang pilu karena rindu

Tak mungkin aku menitipkan penantian panjangku pada waktu yang telah mengambilmu

Disaat kau sedang terlelap didalam dekapanku

Dan memintaku menunggu padanya yang berlalu



Mengharap bulan datang dikegelapan, namun purnama yang menangkap senyumku

Dia bergeming hingga pagi

Suaramu masih menyapaku di pucak kesabaran

Sebentar lagi aku akan tergelincir

Entah dimana akan berhenti dan dalam keadaan apa

Yang aku tahu, tubuhku penuh luka



Segeralah datang, selamatkan aku

Tinggalkan gemerlap duniamu

Disini kau bersamaku,

menjadi sepasang bayangan hitam yang terusir dari kilauan cahaya

mereka tak mau mengerti, biarlah kita pahami cinta ini sendiri



jika kau tak datang, aku akan terjun dari puncak kerinduan ini

menjemputmu atau memaksamu turut bersamaku

berjalan beriringan, meski matamata menyulamkan kawat berduri disetiap jejak langkah kita

kau takkan tersakiti, begitupun aku

karena kita ada untuk saling mengobati perih yg tersaji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar