Muhammad Rois Rinaldi
20 april 2006
Aku mendengar suaramu dihembusan bayu
Seketika langit biru kelu terhenyak menyksikan duniaku yang pilu karena rindu
Tak mungkin aku menitipkan penantian panjangku pada waktu yang telah mengambilmu
Disaat kau sedang terlelap didalam dekapanku
Dan memintaku menunggu padanya yang berlalu
Mengharap bulan datang dikegelapan, namun purnama yang menangkap senyumku
Dia bergeming hingga pagi
Suaramu masih menyapaku di pucak kesabaran
Sebentar lagi aku akan tergelincir
Entah dimana akan berhenti dan dalam keadaan apa
Yang aku tahu, tubuhku penuh luka
Segeralah datang, selamatkan aku
Tinggalkan gemerlap duniamu
Disini kau bersamaku,
menjadi sepasang bayangan hitam yang terusir dari kilauan cahaya
mereka tak mau mengerti, biarlah kita pahami cinta ini sendiri
jika kau tak datang, aku akan terjun dari puncak kerinduan ini
menjemputmu atau memaksamu turut bersamaku
berjalan beriringan, meski matamata menyulamkan kawat berduri disetiap jejak langkah kita
kau takkan tersakiti, begitupun aku
karena kita ada untuk saling mengobati perih yg tersaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar